ElaborasiNews.com – Pada 5 Juli 2025, Elon Musk secara resmi mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama “America Party” melalui platform X, setelah sebelumnya meluncurkan jajak pendapat pada 4 Juli 2025 yang menunjukkan bahwa lebih dari 65 % responden mendukung pembentukan partai alternatif ini
Musk menyatakan bahwa partainya berorientasi pada pengurangan defisit anggaran (fiscal conservatism), deregulasasi, perdagangan bebas, serta mendukung imigrasi pekerja berketerampilan tinggi
Dia mengaku frustrasi melihat RUU pengeluaran besar (“Big Beautiful Bill”) yang didukung Trump, dan ingin membangun partai yang “mengembalikan kebebasan” rakyat
Musk menyebut bahwa partai ini akan menargetkan “2–3 kursi Senat dan 8–10 distrik DPR” agar dapat mempengaruhi dinamika legislatif
Tesla CFO Vaibhav Taneja bahkan tercantum sebagai bendahara partai dalam dokumen yang diajukan kepada FEC
Respons & Tantangan
Banyak pakar menilai bahwa mendirikan partai ketiga di AS sangat sulit karena sistem “winner-takes-all” dan regulasi negara bagian seperti California yang membutuhkan puluhan ribu anggota atau jutaan tanda tangan untuk akses ke surat suara
Tokoh konservatif konservatif seperti Treasury Secretary Scott Bessent mengkritik Musk, memperingatkan bahwa ia tak cukup populer secara politik untuk menginisiasi partai baru
Beberapa analis juga menyatakan bahwa ini bisa menjadi manuver tawar-menawar untuk menekan legislator, bukan benar-benar membangun partai jangka panjang .
Di kalangan tokoh politik, nama seperti Mark Cuban dan Anthony Scaramucci disebut tertarik dengan proyek ini
Dampak terhadap Musk & Tesla
Investor sempat resah-Azoria Partners menunda pencatatan ETF Tesla karena ingin kejelasan atas arah politik Musk
Hubungannya dengan Trump juga semakin meruncing: Musk kini mengecam RUU Trump, sementara Trump balas mempertimbangkan pemutusan subsidi untuk perusahaan Musk. *