Jakarta, ElaborasiNews.com – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) memeriksa sebanyak 11 orang saksi terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.
Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) pada Kamis, 24 Juli 2025.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, S.H., M.H., dalam keterangan tertulis.
Dari 11 saksi yang diperiksa, salah satunya merupakan tersangka berinisial MK, yang menjabat sebagai Direktur Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga (PPN) periode Juni 2020 hingga Mei 2021. MK sebelumnya juga menjabat sebagai VP Trading Operation di perusahaan yang sama.
MK diduga terlibat dalam praktik korupsi berupa penyimpangan dalam pelaksanaan tender dan pengadaan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selain MK, penyidik juga memeriksa saksi dari level direksi PT PPN yakni EAK, Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat. Saksi lain yang turut diperiksa berasal dari berbagai unit dan jabatan strategis di lingkungan Pertamina, antara lain:
- DDH, Senior Account Manager PT Pertamina (2019–2021) dan PT Pertamina Patra Niaga (2021–kini)
- EP, VP Operational & Project Risk Manager
- HASM, VP Crude & Gas Operation
- AS, Manager Government Sales dan Manager Marine Sales PT Pertamina/Patra Niaga (2021–2023)
- AA, Manager B2B Marketing Strategy PT Pertamina Patra Niaga (2024–sekarang)
- EC, VP Tax PT Pertamina (Persero)
- VBADH, Senior Account Manager I Mining Industrial Sales (Agustus 2024–sekarang)
- GW, Manager Marine & PSO PT Pertamina Patra Niaga (Januari–November 2023)
Selain dari unsur korporasi, jaksa penyidik juga menghadirkan satu orang saksi dari pihak Kelompok Kerja (Pokja) Harga EDM (Electrical Discharge Machine) berinisial HMW.
Menurut Kapuspenkum, pemeriksaan terhadap para saksi ini merupakan bagian dari pengusutan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan Tersangka HW dan kawan-kawan dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di tubuh Pertamina dan mitra kerjanya selama periode 2018 hingga 2023.
Hingga kini, penyidikan terhadap kasus tersebut terus berlanjut seiring upaya penguatan bukti dan penelusuran aliran dana yang diduga merugikan keuangan negara. (*)
