Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Permudah Jemaah, Sultra Incar Asrama Haji Sendiri di Kendari

16
×

Permudah Jemaah, Sultra Incar Asrama Haji Sendiri di Kendari

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, ElaborasiNews.com – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, mengajukan usulan pendirian asrama haji di Kota Kendari dalam pertemuan dengan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Audiensi berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Usulan tersebut berangkat dari aspirasi masyarakat Sultra yang selama ini harus menempuh perjalanan panjang ke Asrama Haji Makassar sebagai titik awal keberangkatan ibadah haji. Menurut Gubernur Andi, kondisi itu menambah beban biaya dan waktu bagi para jemaah.

Example 300x600

“Biaya operasional untuk perjalanan jemaah dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara ke Makassar cukup besar. Karena itu, kami mengusulkan pendirian asrama haji di Kendari agar pelayanan jemaah menjadi lebih dekat, efisien, dan merata,” ujar Andi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra telah menginisiasi koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Ditjen Imigrasi, serta lembaga teknis lainnya. Salah satu langkah strategis yang tengah diupayakan adalah pengembangan Bandara Haluoleo Kendari menjadi bandara internasional.

“Kami memahami bahwa keberadaan bandara internasional menjadi syarat penting dalam mendirikan asrama haji. Untuk itu, kami telah menjalin komunikasi dengan berbagai lembaga agar pengembangan bandara ini bisa segera direalisasikan,” katanya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut positif gagasan tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan asrama haji di Kendari sebagai bagian dari pemerataan layanan haji secara nasional.

“Kami sangat mendukung pendirian asrama haji di Kendari. Ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pelayanan haji di seluruh Indonesia,” ungkap Nasaruddin.

Namun, Menag mengingatkan bahwa pendirian asrama haji tidak hanya bergantung pada kesiapan lahan dan bangunan. Ia menekankan pentingnya infrastruktur pendukung seperti bandara internasional yang memenuhi standar keselamatan, keamanan, serta sistem keimigrasian yang terpadu.

“Bandara yang menjadi titik keberangkatan harus memenuhi standar internasional. Itu penting agar jemaah haji dapat diberangkatkan secara langsung dan efisien,” tegasnya.

Selain soal haji, Menag juga menyinggung pentingnya pemerataan pendidikan di daerah sebagai pilar pembangunan jangka panjang.

“Kalau semua orang daerah pergi ke kota, maka kehidupan di daerah akan mati. Kita perlu memastikan pendidikan yang layak dan merata agar daerah bisa tumbuh dengan kekuatannya sendiri,” tutupnya. (*)

 

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *